HRD memegang peranan penting dalam suatu perusahaan. Mereka tidak hanya bertanggungjawab dalam proses rekrutmen karyawan, namun juga bertanggungjawab atas kesejahteraan karyawan selama bekerja.
Tidak mengherankan, HRD sering menemui banyak masalah yang berkaitan dengan karyawan. Mulai dari menghadapi karyawan yang mangkir, protes masalah gaji, hingga mereka yang bermasalah dengan manajemen perusahaan.
Mau tidak mau, HRD harus menyelesaikan semua masalah itu agar tercipta suasana kerja yang kondusif.
Berikut ini adalah 7 masalah HRD yang sering ditemui beserta alternatif solusi untuk menyelesaikannya.
1. Rendahnya Kedisiplinan dan Produktifitas Karyawan
Masalah pertama yang paling sering dihadapi HRD adalah rendahnya kedisiplinan dan produktifitas karyawan. Hampir setiap hari pasti ada saja karyawan yang terlambat datang ke kantor, molor waktu istirahat, atau pun pulang lebih awal dari jam yang seharusnya.
Jika terus-terusan terjadi, ketidakdisiplinan karyawan ini hanya akan menghambat produktifitas kerja karyawan. Ujung-ujungnya, perusahaan merugi karena mempekerjakan karyawan pemalas dan tidak produktif.
Sebagai HRD, Anda dituntut meningkatkan kedisiplinan karyawan, sehingga mereka bisa bekerja lebih disiplin dan produktif. Bagaimana caranya?
Pertama, buat peraturan yang tegas mengenai kehadiran dan berikan sanksi bagi karyawan yang mangkir/ sering terlambat. Setelah adanya peraturan, Anda perlu memantau kedisiplinan karyawan secara berkala. Tidak harus dengan memperhatikan gerak gerik mereka setiap menit, namun cukup memantaunya lewat sistem.
Salah satu yang bisa Anda lakukan adalah dengan memanfaatkan Mesin Absensi Berteknologi Biometrik. Sehingga, kehadiran karyawan bisa terekam secara detail, absensi tidak bisa dipalsukan, dan informasi keterlambatan pun bisa terdeteksi secara akurat.
2. Kemampuan dan Kinerja Karyawan yang Buruk
Masalah HRD yang kedua adalah saat tim HR dihadapkan pada rendahnya kemampuan dan kinerja karyawan. Setelah proses rekrutmen dan pelatihan yang panjang, ternyata beberapa karyawan belum mampu bekerja secara maksimal. Baik karena kurangnya skill, pengalaman, atau pun buruknya attitude mereka.
Tentu hal ini menjadi masalah yang cukup serius, karena target kerja tidak bisa terpenuhi dengan baik. Lagi-lagi, HRD adalah pihak yang harus bertanggungjawab dalam menangani permasalahan ini.
Untuk menyiasati rendahya hard skill, HRD bisa bekerjasama dengan manajer karyawan bersangkutan untuk merancang pelatihan berkelanjutan. Di sini, HRD bertugas memfasilitasi pelatihan yang dibutuhkan, mencari trainer yang tepat, dan mengevaluasi hasil pelatihan secara berkala.
Namun, untuk meningkatkan kualitas soft skill karyawan, HRD membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Sebab, soft skill (termasuk menyangkut soal attitude) tercermin dari perilaku dan kebiasaan sehari-hari karyawan. Sehingga dibutuhkan waktu sepanjang masa untuk memantaunya.
3. Kesulitan Merekap Data Kehadiran Karyawan
Setelah dipusingkan dengan berbagai masalah karyawan, HRD juga kerap diliputi kendala tersendiri dalam menyelesaikan pekerjaan administratif. Salah satunya saat merekap data kehadiran karyawan.
Masalah HRD yang satu ini memang cukup rumit, apalagi jika jumlah karyawan yang bekerja tidaklah sedikit. Hampir setiap hari ada yang ijin terlambat, ijin tidak masuk, ambil cuti tahunan, atau pun ijin pulang lebih cepat. Semua data tersebut harus terekap dengan baik dan detail, karena menyangkut penggajian dan penilaian kedisiplinan karyawan.
HRD pasti kesulitan merekap semua data itu, apalagi jika di perusahaan tempat Anda bekerja masih menerapkan sistem kerja manual. Baik itu sistem absensi yang masih menggunakan ceklok manual atau prosedur pengajuan ijin yang juga manual.
Untuk mengatasi masalah ini, sebaiknya mulai tinggalkan cara manual dan beralih menggunakan software HRD. Dengan menggunakan software ini, Anda bisa merekap semua data kehadiran karyawan secara otomatis dari Mesin Absensi Biometrik yang digunakan di perusahaan Anda. Bahkan, data keterlambatan pun bisa terekap secara otomatis.
Apalagi, jika Anda memilih Software Talenta. Maka, pengajuan ijin karyawan di perusahaan Anda bisa dilakukan secara online, dan semua data ijin/cuti karyawan bisa terekap secara otomatis. Pekerjaan Anda pun jadi lebih mudah dan praktis.
4. Kesulitan Mengatur Penggajian, Pajak, BPJS, dll
Masalah HRD yang keempat ini masih berhubungan dengan poin sebelumnya. Setiap bulannya, seorang HRD pasti disibukkan dengan masalah penggajian, perhitungan pajak, dan BPJS karyawan.
Tentu saja, jika semua itu masih dilakukan secara manual pasti akan merepotkan dan rawan terjadi salah hitung. Padahal, jangan sampai HRD salah hitung/ terlambat membagikan gaji karyawan. Bisa-bisa HRD didemo karyawan satu gedung dan diminta ganti rugi atas kesalahan tsb.
Untuk mengatasi masalah ini, sebaiknya Anda tinggalkan cara manual dan beralih menggunakan Software HRIS yang bisa merekap gaji secara otomatis.
Jika menggunakan Software Talenta, bukan hanya penggajian karyawan yang bisa Anda lakukan secara otomatis. Perhitungan pajak hingga BPJS pun juga bisa Anda lakukan secara otomatis. Sangat bermanfaat sekali ya?
5. Terjadinya Konflik Antar-Karyawan atau antara Atasan dan Bawahan
Masalah yang cukup mengganggu HRD berikutnya adalah saat terjadinya konflik antar-karyawan. Konflik tersebut sangatlah mengganggu, karena dipastikan akan merusak kinerja karyawan bersangkutan, dan pada akhirnya berimbas pada kualitas kerja seluruh tim.
Untuk mengatasi hal ini, Anda sangat disarankan menjadi penengah yang baik dan tidak berpihak kepada salah satu pihak. Sebagai langkah lanjutan, Anda perlu menumbuhkan keharmonisan dan kekompakan antar-karyawan melalui berbagai kegiatan perusahaan yang bisa dilakukan bersama-sama.